contoh laporan prakerin
PERIODIC
MAINTENANCE SERVICE (PMS)
LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI NISSAN JUANDA TASIKMALAYA
Diajukan
untuk memenuhi Syarat Ujian Sidang Verifikasi Prakerin
Oleh
:
Yogi
Aziz Muslim
NIS
: 020111437
KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
BIDANG
STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI RAJAPOLAH
KABUPATEN
TASIKMALAYA
TAHUN
2013
PERIODIC MAINTENANCE SERVICE (PMS)
NISSAN GRAND LIVINA
Disusun
oleh
Nama
: Yogi Aziz
Muslim
NIS : 020111437
Tempat
Prakerin : NISSAN JUANDA
TASIKMALAYA
Laporan
ini telah disetujui dan disahkan
Pada
tanggal :
Oleh
:
Penguji I
............................................
|
Penguji II
..............................................
|
Pembimbing DU/DI
Dani Wahyu Saputro
|
Pembimbing Sekolah
Imam Samsudin, S.T
NIP. 1977072620 1001 1 008
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Rajapolah
Zenal Mutaqin, S.Pd., MM.Pd.
NIP. 19680902 199103 1 008
PANITIA
PELAKSANA PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI RAJAPOLAH
KABUPATEN
TASIKMALAYA
Jalan: Ciinjuk
No. 1 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya 46155
LEMBAR PERSETUJUAN
SIDANG VERIFIKASI PRAKERIN
Nama :
Yogi Aziz Muslim
Kelas :
XI TKR 1
NIS :
020111437
Tempat Prakerin :
NISSAN JUANDA TASIKMALAYA
Judul :
PERIODIC MAINTENANCE SERVICE (PMS)
Disetujui
oleh:
Pembimbing DU/DI
Dani Wahyu Saputro
|
Pembimbing Sekolah
Imam Samsudin, S.T
NIP. 1977072620 1001 1 008
|
Rajapolah,
..........................................2013
Panitia
Pelaksana PRAKERIN
SMKN
Rajapolah
|
Ketua
Toni
Senjaya, S.E.
NIP. 19771207
200801 1 004
|
Sekretaris
Deni
Yuliansyah, S.Pd.
NIP. 19840729
201101 1 001
|
Kata Pengantar
Alhamdulillah, Segala Puji hanya tetap bagi Allah Tuhan semesta
alam. Sholawat beserta salamnya semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda
Alam yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, tabi’in tabi’atnya hingga
sampai kepada kita selaku umatnya.
Saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik dan benar, juga kepada para pembimbing yang telah membantu saya
mengedit laporan ini sehingga dapat menjadi suatu laporan yang mudah-mudahan
benar bukan hanya dalam sistematika tulisannya, juga benar dalam isi yang
diterangkan didalamnya.
Saya menulis laporan ini berdasarkan pengamatan yang telah saya
lakukan di DU/DI. Pengamatan yang saya lakukan bukan hanya melingkupi masalah
yang sering terjadi pada kendaraan ringan, tetapi mencakup semua aspek, mulai
dari keselamatan kerja, sampai dengan kebersihan dan penggunaan kunci-kunci
serta SST yang sering digunakan. Penggunaan helm saat berada dibawah kendaraan,
akan sangat penting untuk keselamatan kita ketika berada dibawah kendaraan.
Adapun penggunaan sarung tangan dan safety shoes juga sangat penting, karena
banyak benda-benda yang mengancam keselamatan kita saat bekerja.
Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, mohon maaf bila dalam
penulisan laporan prakerin ini masih terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan
yang tidak terasa maupun yang terasa.
Rajapolah, 8
Februari 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGUJIAN.................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.
Tujuan...................................................................................................................... 2
C.
Manfaat................................................................................................................... 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/BENGKEL
A.
Sejarah Singkat........................................................................................................ 3
B.
Struktur
Organisasi.................................................................................................. 4
C.
Deskripsi Tugas....................................................................................................... 4
D.
Rekruitmen.............................................................................................................. 6
E.
Peralatan
Bengkel.................................................................................................... 7
F.
Tata Tertib............................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN
A.
Landasan teori......................................................................................................... 9
1.
Pekerjaan yang dilakukan disetiap
interval...................................................... 10
2.
Alat-alat yang biasa digunakan untuk
melakukan servis.................................. 12
B.
Analisa Hasil
Praktek.............................................................................................. 13
1.
Servis 1000 km................................................................................................. 13
2.
Servis 10.000
km.............................................................................................. 17
3.
Servis 20.000
km.............................................................................................. 19
4.
Servis 40.000
km.............................................................................................. 22
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................................................. 23
B.
Saran........................................................................................................................ 23
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
IPTEK
yang kian lama kian maju dengan pesat, memaksa berbagai lembaga pendidikan
untuk terus meningkatkan mutu pendidikan agar lulusannya dapat bersaing di
dunia industri. Kemajuan IPTEK tersebut juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan banyaknya pengangguran. Sebab daya tampung perusahaan tidak
seimbang dengan banyaknya lulusan yang terus meningkat tiap tahun. Berbagai
kesenjangan yang terjadi juga merupakan salah satu penyebab banyaknya
pengangguran yang kian lama kian meningkat. Kesenjangan atara kualitas dan
keterampilan yang pada kenyataannya berbeda dengan apa yang diharapkan, akan
terus berkembang apabila tidak adanya upaya yang dilakukan untuk mencegah
kesenjangan tersebut.
Sebagai
lembaga pendidikan yang berusaha mencetak lulusannya sebagai para mekanik yang
handal, maka SMK Negeri Rajapolah berkewajiban memberikan pengalaman yang nyata
bagi para lulusannya Dimana pengalaman ini dapat memberikan kemampuan untuk
dapat menciptakan lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain,
agar dapat mengurangi jumlah pengangguran yang sudah membludak, maka dari itu
praktik kerja industri perlu dilaksanakan.
B. Tujuan
1.
Siswa bisa memperoleh pengalaman
langsung dari dunia kerja yang berkaitan dengan kompetensi dan keahlian yang
dipelajarinya di sekolah.
2.
Siswa bisa memperoleh pengalaman
langsung dari dunia kerja berkaitan dengan disiplin, etika, tantangan, hambatan
dan hal lainnya yang berhubungan dengan dunia usaha dan industri.
3.
Dunia usaha/industri dapat ikut
menentukan arah pendidikan/pelatihan bagi sekolah dengan memberikan koreksi,
saran dan masukan berkaitan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan, dan
perkembangan dunia kerja.
4.
Dunia usaha/industri dapat memetakan
agenda kebutuhan tenaga kerja melalui pengujian terhadap siswa yang
melaksanakan kegiatan prakerin diperusahaannya.
C. Manfaat
1.
Untuk
menambah pengetahuan dan bekal dalam pelaksanaan kerja di dunia industri /
perusahaan yang sebenarnya.
2.
Memperoleh
pengalaman tentang manajemen industri secara langsung.
3.
Memperoleh
pengalaman keteknikan / ketrampilan.
PROFIL PERUSAHAAN / BENGKEL
A. Sejarah
Singkat Perusahaan
NISSAN JUANDA
didirikan pada tanggal 10 Oktober 2010 bersamaan dengan Showroom karena
merupakan jenis cabang yang memiliki pelayanan 3S, yaitu Service, Showroom dan
Sales serta merupakan cabang ke-51 di Indonesia dan satu-satunya di
Tasikmalaya. NISSAN JUANDA dikepalai oleh Bpk. Edi Gunadi dan telah tiga kali
mengganti kepala bengkel sejak tanggal dibukanya 3 tahun lalu, yaitu Bpk.
Daniel Andrew selaku KABENG pertama beliau hanya menjabat selama satu tahun,
setelah itu beliau dipindahkan ke NISSAN BSD di Jakarta. Setelah Bpk. Daniel
Andrew lalu ada Bpk. Krissbiantoro yang menggantikan posisi KABENG sebelumnya,
beliau juga hanya menjabat selama satu tahun sebelum akhirnya dipindahkan ke
Bali. Dan yang terakhir ada Bpk. Agus Andriana, beliau menggantikan posisi
KABENG sebelumnya sejak september 2012 dan masih menjabat sebagai KABENG sampai
sekarang.
B. Struktur
Organisasi
C. Deskripsi
Tugas
1.
KACAB (Kepala Cabang)
KACAB
(Kepala Cabang) merupakan pimpinan tertinggi dan bertugas mengkoordinasi
seluruh kegiatan yang terjadi di bengkel dan showroom.
2.
KABENG (Kepala Bengkel)
Mengatur
semua kegiatan yang terjadi di bengkel, mengkoordinasi bawahannya agar terjadi
sinkronisasi yang harmonis antara bawahan serta atasannya.
3.
GA
Adalah
salah satu jabatan yang penting, karena bertugas untuk mengatur kegiatan rumah
tangga dealer.
4.
FAD
FAD
bertugas untuk mengatur semua hal yang berhubungan dengan keuangan yang ujungnya
akan berhubungan dengan kasir dan semua jabatan yang memiliki peran dalam
mengelola keuangan.
5.
SV (Super Visor)
Bertugas
mengkoordinasi salesman dan salesgirl beserta tugas-tugasnya.
6.
Sales
Bertugas
mempromosikan mobil kepada customer.
7.
NTA (NISSAN TECHNICAL ADVISOR)
Jika
dalam satu bengkel terdapat beberapa foreman, maka NTA bertugas sebagai
pimpinan foreman dan mengurusi semua laporan ke pusat.
8.
SA (Service Advisor)
Bertugas
melayani customer untuk pendaftaran service .
9.
Partman 1
Bertugas
melayani customer yang ingin membeli sparepart.
10.
Partman 2
Bertugas
menyediakan barang yang diperlukan untuk keperluan servis.
11.
Foreman
Mengepalai
teknisi dan mengatur pembagian kerja serta mengalokasikan pekerjaan pada sistem
DMS.
12.
WS Admin
Bertugas
melayani customer yang mendaftar untuk service appoinment, serta membantu SA
dalam melakukan pekerjaannya.
13.
Teknisi
Bertugas
menservis mobil yang datang untuk servis.
D. Rekruitmen
Rekruitmen
di NISSAN terdiri dari dua Jalur, yaitu:
1.
Jalur Sekolah
Jalur ini merekrut para calon teknisi dari
sekolah-sekolah yang telah mendaftarkan diri terlebih dahulu, berikut adalah
alur yang dilalui para calon teknisi melalui jalur sekolah:
a.
Dipilih 15 atau 10 besar dikelasnya.
b.
Mengisi formulir.
c.
Mengikuti tes yang berupa tes materi, psikotes, dan craplin.
d.
Wawancara.
e.
Training INTAC.
f.
Penempatan magang.
g.
Magang .
h.
Tes kesehatan.
i.
Training PDTN.
j.
Penempatan kerja.
2.
Jalur Reguler
Jalur yang satu ini, jalur yang umumnya
dilakukan pada setiap perusahaan-perusahaan, alurnya adalah:
a.
Membuat surat lamaran pekerjaan
b.
Tes yang terdiri dari tes materi,
psikotes, wawancara, kesehatan.
c.
Penerimaan
d.
Penempatan kerja
e.
Masa percobaan (magang)
f.
Training T0 (biasanya selama
2 minggu atau 1 bulan)
g.
Assesment test
h.
T1 (teknisi kontrak)
i.
Assesment test.
j.
T2 (teknisi tetap) tergantung
bengkel.
E. Peralatan
bengkel
Servis tidak
dapat dilakukan sepenuhnya dengan tangan kosong, tetapi memerlukan bantuan
kuci-kunci ataupun SST tertentu. Untuk NISSAN JUANDA sendiri, terdapat banyak
sekali SST yang ada, sehingga memungkinkan melakukan servis dengan cepat, tepat
dan bersih. Beberapa SST yang bisa disebutkan antara lain:
1.
Kunci moment
2.
SST Oil Filter
3.
SST Oxygen Sensor
4.
Obeng magnet
5.
Kunci fleksibel (8-9, 10-11, 12-13mm)
6.
Kunci shock (22, 23, 25, 30, 32, dst)
7.
SST Fuel Sender
8.
Tracker
9.
Extension (pendek, sedang, panjang)
10.
Sliding Handle
11.
Center clucth
12.
Dll
Banyaknya
SST yang terdapat di bengkel merupakan salah satu faktor pendorong kinerja bengkel tersebut menjadi lebih baik. Oleh
karena itu, mungkin penambahan, peng-update-an SST harus sering dilakukan, guna
menjaga stabilitas kerja.
F. Tata
tertib
Tata tertib pada
suatu bengkel atau perusahaan sangatlah berperan penting dalam meningkatkan
kedisiplinan. Oleh karena itu, NISSAN JUANDA menetapkan beberapa aturan di
bengkelnya, yatu:
1.
Masuk pukul 08.30 WIB
2.
Istirahat pukul 12.00-13.00 WIB, untuk
hari jum’at istirahat dimulai pukul 11.30 WIB
3.
Jam pulang pukul 16.30 WIB terkecuali
hari sabtu pukul 15.00 WIB
4.
karyawan mengisi absen setiap datang dan
pulang.
5.
Melakukan briefing pagi
6.
Melakukan olah raga (peregangan)
7.
TRITUSI NISSAN
8.
Setelah selesai digunakan, SST beserta
caddy tools dibereskan dan dibersihkan kembali
9.
Apabila customer menanyakan hal yang
tidak dimengerti oleh teknisi, sebaiknya pertanyaan tersebut dilemparkan kepada
senior yang lebih tahu
10.
Memakai seragam khusus untuk bekerja
11.
Memakai safety shoes
12.
Memakai helm ketika melakukan
pemeriksaan dibawah kendaraan
13.
Memakai masker dan sarung tangan saat
melakukan pekerjaan yang melibatkan panas dan debu
14.
Selalu menjaga kebersihan diri, pakaian,
dan alat-alat yang digunakan
15.
Menerapkan TRITUSI NISSAN pada setiap
pekerjaan yang dilakukan
PEMBAHASAN
A. Landasan
Teori
Sama
seperti halnya Tune-Up, PMS juga memiliki fungsi yang sama dengan Tune-Up yaitu
mengembalikan kondisi mesin pada keadaan seperti semula. Namun, perbedaannya
PMS merupakan salah satu servis yang memiliki perbedaan pada setiap intervalnya
sedangkan Tune-Up, komponen yang diperiksa hanya itu-itu saja.
Periodic
Maintenance Service atau disingkat PMS adalah servis yang dilakukan pada setiap
kendaraan NISSAN yang tergantung menurut jarak yang telah ditempuh oleh
kendaraan tersebut atau setiap 6 bulan sekali. Periodic Maintenance Service
atau PMS ini bisa juga disebut sebagai servis berkala yang dilakukan untuk
menjaga mesin agar performanya tidak berkurang. Setiap 10.000 km sekali atau 6
bulan sekali mobil akan di service sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh
NISSAN, servis pertama yang dilakukan adalah servis 1000 km, kemudian 10.000
km, 20.000 km dan seterusnya. Setiap interval servis yang dilakukan memiliki
perbedaan servis, misalnya servis 1000 km dengan 10.000 km memiliki perbedaan dalam penggantian oli
mesin, didalam servis 10.000 km dilakukan penggantian oli mesin sedangkan pada
servis 1000 km tidak dilakukan penggantian oli mesin.
Tabel
service interval
No
|
Jenis
Service
|
Memasang
cover set
|
Memasang
job status
|
Persiapkan
alat dan bahan
|
Pemeriksaan
interior
|
Pemeriksaan
exterior
|
Ganti
oli mesin+OF
|
Clean
Throotle Body
|
Ganti Filter Udara
|
Ganti
belt
|
CH.
Rem all
|
Pemeriksaan
suspension dan roda depan
|
Pemeriksaan
suspension dan roda belakang
|
Pemeriksaan
bagian bawah kendaraan
|
Pemeriksaan
akhir
|
1
|
1000
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||
2
|
10.000
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||
3
|
20.000
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||
4
|
40.000
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
1.
Pekerjaan yang dilakukan disetiap
interval
a. Servis
Interval 1000 km
1) Pemeriksaan
interior
a)
Fungsi washer
dan wiper.
b)
Parking
brake.
c)
Brake pedal
free play.
d)
Fungsi park
dan neutral switch (A/T).
e)
Kinerja tuas
select lever.
f)
Lampu
penerangan, lampu sein, dll.
2)
Pemeriksaan ekterior
a)
Pemeriksaan
Hood (periksa pengunci hood dan mekanisme lain),
b)
Seluruh
pintu, mulai dari posisi driver (buka tutup).
c)
Door lock dan
hinge.
d)
Fungsi
seluruh seat belt.
e)
Back door
lock (SUV, AUV dan Wagon) dan hinge.
3)
Pemeriksaan
bagian bawah kendaraan (under body) :
a)
Pemeriksaan
engine dan transmisi (kebocoran oli).
b)
Oli transmisi
A/T.
c) Brake pipe and fuel pipe
d)
Parking brake
cable.
e)
Brake fluid
(fluid level dan kondisinya).
f)
Momen
baud-baud yang berada di bawah kendaraan dengan menggunakan kunci momen dengan
momen 90 N, untuk baud shock belakang momennya 130 N.
4) Final Inspection
a) Mengukur tekanan ban (35 Psi)
b) Moment baut roda (120 N.m)
c) Analisa engine dengan consult-II
b. Servis interval 10.000 km
1. Pemeriksaan interior & eksterior
2. Pemeriksaaan bagian bawah kendaraan (under body)
3. Final inspection
4. Ganti oli & Oil Filter
c. Servis interval 20.000 km
1. Pemeriksaan interior & eksterior
2. Pemeriksaaan bagian bawah kendaraan (under body)
3. Final inspection
4. Ganti oli & Oil Filter
5. Clean Throotle body
6. Pemeriksaan Rem
d. Servis interval 40.000 km
1. Pemeriksaan interior & eksterior
2. Pemeriksaaan bagian bawah kendaraan (under body)
3. Final inspection
4. Ganti oli & Oil Filter
5. Clean Trhootle body
6. Pemeriksaan Rem
7. Penggantian air filter
8. Penggantian belt
9. Penggantian brake fluid (bleeding)
2. Alat-alat yang biasa digunakan untuk melakukan
servis:
1. Radiator tester
2. Tyre pressure gauge
3. Kunci momen
4. Kunci shock 14 dan 17 untuk mobil jenis Grand
Livina serta kunci shock 21 untuk baud roda.
5.
Oil Suction
(dispenser oli) big
6.
Car lift
7.
SST oli
filter
8.
Sliding
handle kecil
9.
Majun
10. Seal tip
11. Kunci pas-ring 14
12. Palu karet
13. Baki
14. Hampelas
15. Grease
16. Obeng (-) besar
17. Air gun beserta selang udara
18. Impact wrench beserta Selang impact
B.
Analisa
Hasil Praktek
a. Servis 1000 km
Hal-hal yang dilakukan dalam servis 1000 km adalah
1. Memasang cover set yang terdiri dari
a) Seat cover yang berfungsi sebagai pelindung kursi
driver dari kotorang yang bisa saja menempel dari baju teknisi.
b) Steer cover berfungsi sebagai pelindung steer dari
kotoran yang menempel di tangan.
c) Fender cover berfungsi sebagai pelindung bagian
fender mobil dari kotoran dan juga sebagai pelindung bagi baju teknisi supaya
bajunya tetap bersih , tidak terkena kotoran dari bagian fender mobil.
d) Grill cover berfungsi sebagai pelindung grill mobil
dari goresan dan kotoran serta melindungi baju teknisi dari kotoran yang
menempel di grill mobil.
e) Floor mat berfungsi untuk melindungi karpet mobil
dari kotoran yang terbawa oleh teknisi di sepatunya.
2. Memasang job status.
Job status dipasang ketika mobil masih dalam area
pendaftaran servis oleh foreman, job status merupakan tulisan yang dipasang
pada sebuah dudukan yang berisikan status pekerjaan yang sedang dilakukan,
misalnya didalam job status terdapat tulisan tunggu servis yang artinya mobil
tersebut belum dikerjakan oleh teknisi, lalu ada proses repair artinya mobil
tersebut sedang dikerjakan oleh teknisi, tunggu parts artinya kita harus
menunggu parts yang telah dipesan untuk kemudian dipasang pada mobil yang
memiliki status tunggu parts, lalu ada tunggu approval customer artinya kita
harus menunggu persetujuan dari customer terlebih dahulu setelah kita
mengajukan form pengajuan penggantian barang, dll.
3. Mempersiapkan alat dan bahan:
a) Radiator tester fungsinya untuk memeriksa apakah
ada kebocoran pada sistem pendingin.
b) Tyre pressure gauge fungsinya untuk memeriksa
tekanan ban, untuk mobil jenis Grand Livina standar tekanan bannya adalah 35
psi.
c) Kunci momen berfungsi untuk memastikan bahwa tidak
ada baud yang longgar, mulai dari baud roda sampai dengan baud-baud yang berada dibawah kendaraan seperti baud
mounting dll.
d) Kunci shock 14 dan 17 untuk mobil jenis Grand
Livina serta kunci shock 21 untuk baud roda.
e) Majun untuk membersihkan bagian-bagian yang kotor
atau bila saat mengisi air-air ada yang tumpah, maka dibersihkan atau
dikeringkan dengan majun.
f) Air biasa untuk mengisi tangki washer.
g) Air accu untuk mengisi air accu dan reservoir tank
apabila kurang.
4. Pemeriksaan interior dan eksterior.
a) Pemeriksaan interior meliputi:
1) Pemeriksaan Trhootle pedal.
2) Lampu instruments.
3) Lampu door lock.
4) Air conditioner (fungsi tombol-tombol A/C).
5) Cek kebocoran refrigerant (bau pada A/C blower).
6) Fungsi washer dan wiper.
7) Parking brake.
8) Brake pedal free play.
9) Fungsi park dan neutral switch (A/T).
10) Kinerja tuas select lever.
11) Lampu penerangan, lampu sein, dll.
b) Pemeriksaan eksterior meliputi:
1) Seluruh pintu, mulai dari posisi driver (buka
tutup).
2) Door lock.
3) Fungsi seluruh seat belt.
4) Back door lock.
c) Pemeriksaan suspension dan roda depan serta roda
belakang. Periksa roda beserta permukaan roda, apakah ada yang sudah aus atau
belum, periksa juga shocknya apakah ada yang rembes atau tidak.
d) Pemeriksaan bagian bawah kendaraan.
Pemeriksaan ini harus dilakukan dibawah kendaraan
yang sebelumnya telah dinaikkan terlebih dahulu oleh “car lift”, lalu mulai
memeriksa bagian bawah kendaraan yang meliputi:
1) Pemeriksaan engine dan transmisi (kebocoran oli).
2) Oli transmisi A/T.
3) Power steering fluid level dan kondisinya (bagi
mobil yang menggunakannya).
4) Brake pipe and fuel pipe.
5) Parking brake cable.
6) Brake fluid (fluid level dan kondisinya).
7) Momen baud-baud yang berada di bawah kendaraan
dengan menggunakan kunci momen dengan momen 90 N, untuk baud shock belakang
momennya 130 N.
e) Final Inspection atau pemeriksaan akhir.
Yang dilakukan pada saat final inspection adalah
mengukur tekanan ban (tek.ban Grand Livina 35 psi), putaran mesin dan waktu
pengapian dengan menggunakan CONSULT-III.
b.
Service
10.000 km
Pemeriksaan yang dilakukan pada servis interval 10.000 km ini
adalah tidak jauh berbeda dengan service 1000 km. Masih terdapat pemeriksaan
eksterior, interior, pemasangan cover set dan floor mat, dll. Bedanya, servis
10.000 km ini hanya menambahkan ganti oli berserta oil filter dalam
pekerjaannya, jenis dan banyaknya oli yang digunakan tergantung dengan jenis
kendaraan, misalnya Grand Livina membutuhkan 3 liter oli sedangkan X-Trail membutuhkan
4,6 liter oli. Bukan hanya oli yang berbeda tetapi oil filter juga berbeda
misalnya Navara ukuran oil filternya lebih besar daripada oil filter yang
terdapat pada mobil jenis Gran Livina, X-trail, March, dll.
Cara penggantian oli
beserta oil filter :
1.
Alat yang
digunakan :
a)
Oil Suction
(dispenser oli) big
b)
Car lift
c)
Kunci shock L
14
d)
SST oli
filter
e)
Sliding
handle kecil
f)
Majun
g)
Seal tip
h)
Kunci moment
2.
Langkah Kerja
:
a)
Pasangkan dan
paskan car lift pada titik bagian bawah mobil
b)
Naikkan mobil pada ketinggian underbody
c)
Siapkan oil
suction
d)
Kendorkan
drain plug oli menggunakan kunci shock L 14
e)
Letakkan oil
suction tepat dibawah drain plug oli
f)
Lepaskan
drain plug oli, tunggu sampai semua olinya keluar
g)
Lepaskan oil
filter menggunakan SST oil filter dan sliding handle
h)
Bersihkan
daerah sekitar oil filter dan lubang drain plug oli menggunakan majun
i)
Pasangkan oil
filter yang baru lalu kencangkan
j)
Pasang seal
tip pada baut drain plug oli
k)
Pasang dan
kencangkan baut drain plug oli dengan menggunakan kunci moment, dengan momen
sebesar 35 N.m
l)
Bersihkan
kembali daerah sekitar oil filter dan drain plug oli
m)
Simpan oil suction pada tempatnya
n)
Turunkan
mobil
o)
Masukan oli
baru
p)
Periksa
ketinggian oli yang baru (untuk memastikan)
q)
Lepaskan car
lift
c.
Service
20.000 km
Servis 20.000 km ini meliputi servis
10.000 km. Yang jadi pembeda adalah, pada servis 20.000 km dilakukan
pemeriksaan terhadap rem, baik itu rem depan (cakram) maupun rem belakang
(tromol).
Cara perawatan rem
1.
Alat yang
digunakan
a)
Kunci
pas-ring 14
b)
Palu karet
c)
Baki
d)
Hampelas
e)
Grease
f)
Obeng (-)
besar
g)
Air gun
beserta selang udara
h)
Impact wrench
beserta Selang impact
i)
Car lift
2.
Langkah kerja
a)
Rem cakram
1)
Pasang car
lift
2)
Naikkan mobil
sampai melayang
3)
Buka ban
menggunakan impact wrench (simpan baut roda di baki)
4)
Buka baut
caliper menggunakan pas-ring 14
5)
Buka caliper,
lepaskan pegas pengembali dan lepaskan brake pad dari dudukannya
6)
Periksa
ketebalan brake pad apakah kurang dari limit sebesar 2 mm
7)
Apabila belum
mencapai limit, ratakan brake pad dengan hampelas
8)
Semprot
menggunakan udara bertekanan dari air gun
9)
Beri grease
pada unjung-unjung brake pad yang bersinggungan dengan besi
10) Beri grease pada pin caliper bagian atas dan bawah
11) Semprot juga caliper menggunakan udara bertekanan
dari air gun
12) Pasangkan kembali brake pad beserta pegasnya
13) Pasang caliper
14) Pasang baut caliper
15) Kencangkan lalu momen dengan momen 35 N.m
16) Pasangkan ban
b)
Rem tromol
1)
Buka ban
menggunakan impact wrench (simpan baut roda di baki)
2)
Buka tromol
dengan dipukul menggunakan palu karet
3)
Periksa
ketebalan brake shoe, apakah belum mencapai limit atau belum (limit 2 mm)
4)
Apabila belum
mencapai limit, ratakan dengan hampelas
5)
Hampelas juga
tromolnya
6)
Semprot brake
shoe beserta tromolnya menggunakan udara bertekanan dari airgun
7)
Beri
grease pada bagian belakan brake shoe yang bersinggungan dengan backing plat
8)
Pasang
kembali tromolnya
9)
Setel rem
menggunakan obeng (-) besar
10) Pasang roda
11) Turunkan car lift pada keadaan ban mobil menempel
pada lantai
12) Moment semua baut roda dengan menggunakan kunci
moment sebesar 120 N.m
13) Lepaskan car lift
d.
Service
40.000 km
Pada
servis 40.000 km, item pekerjaannya pada dasarnya sama saja dengan servis
20.000 km yang membedakan antara servis 20.000 km dengan service 40.000 km
adalah tidak adanya penggantian belt dan air filter pada servis 20.000 km. Belt
yang retak walaupun hanya sedikit, bisa menjadi parah apabila terus dibiarkan,
oleh karena itu penggatian belt pada servis 40.000 km ini harus dilakukan
karena dapat membahayakan bagi pengguna kendaraan itu sendiri. Air filter pun
jika sudah sangat kotor ataupun rusak harus segera diganti, karena apabila
terus dibiarkan maka udara yang masuk kedalam ruang bakar tidak akan tersaring
dengan sempurna dan bisa saja menyebabkan benda asing yang tidak diinginkan
masuk kedalam ruang bakar dan menyebabkan pembakaran kurang maksimal.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Periodic Maintenance Service merupakan
servis berkala yang harus dilakukan oleh setiap pengguna kendaraan NISSAN guna
menjaga kinerja mesin agar tetap prima.
2.
PMS memiliki perbedaan untuk setiap
servisnya.
3.
Penggunaan SST sangat berperan penting
dalam kegiatan servis.
4.
Jelas keselamatan kerja sangat
diperhatikan sekali, sehingga penggunaan safety shoes, sarung tangan dan masker
serta helm sangat diperhatikan.
B. Saran
1.
Untuk sekolah:
a.
Persiapan yang kurang matang menyebabkan
pelaksanaan praktek kerja industri menjadi terganggu karena banyaknya siswa
peserta praktek kerja industri yang merasa diabaikan dengan telatnya para
pembimbing melakukan monitoring.
b.
Pemberian materi yang lebih
ditingkatkan, agar pelaksanaan praktek kerja industri menjadi lancar.
c.
Kerjasama antara sekolah dengan
perusahaan lebih ditingkatkan lagi guna menjaga tali silaturahim.
2.
Untuk bengkel/perusahaan
a.
Pengenalan terhadap kunci-kunci
hendaknya lebih diperhatikan lagi, karena siswa peserta praktik kerja industri
kurang mengenal nama-nama kunci yang ada dibengkel.
b.
Pemberian materi sebaiknya lebih
interaktif lagi agar peserta praktik kerja industri lebih mengerti tentang apa
yang diajarkan.
c.
Kedisiplinan harus lebih diperhatikan
guna meningkatkan stabilitas kerja.
3.
Untuk siswa peserta praktik kerja
industri
a.
lebih ditingkatkan lagi keaktifannya
dalam menanyakan pertanyaan.
b.
Disiplin terhadap waktu menjadi salah
satu tolak ukur keberhasilan seseorang dalam melakukan tugasnya.
c.
Keberanian yang harusnya lebih
ditingkatkan agar siswa lebih aktif lagi, lebih disiplin supaya dapat menjadi
siswa yang berkualitas.
Komentar