Asal Mula Terjadinya Bumi Versi Peneliti bag 1
Beberapa
versi yang dikemukakan oleh para ahli hingga sekarang ini, yaitu :
- Pada
tahun 1755 , filsuf jerman Immanuel Kant menyarankan bahwa sistem tata
surya ( matahari, planet, bulan, komet, dll ) terbentuk dari suatu nebula
( yaitu masa bola tipis seperti kabut yang luas ). Teori Kant ini tidak
begitu menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
- Pada
waktu yang hampir bersamaan, seorang naturalist Perancis George-Louise
Leclerc, Comte de Buffon menjawab sendiri pertanyaannya, bagaimana bumi
dilahirkan..? Dia percaya bahwa berabad-abad yang lalu matahari
bebenturan dengan komet dan sebagai akibatnnya, sejumlah besar materi
dipaksa menghambur keluar dari matahari. Materi ini kemudian menjadi
dingin dan berkembang menjadi planet-planet.
- Hipotesis
Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace, seorang astronom matematika
prancis, menolak teori Buffon dan mengajukan teori-nya sendiri pada tahun
1796. Teori ini disebut teori hipotesis nebula dan secara luas di terima
sampai akhir abad XIX. Hipotesis ini menerangkan tentang berbagai
seluk-beluk hipotesis nebula Kant walaupun Laplace mungkin tidak
mengetahui sumbangan Kant. Menurut Laplace, anggota tata surya pernah
suatu saat berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan berputar
perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil dan makin
mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kecepatannya semakin lama makin
tinggi massa tersebut menggelembung di sekitar garis khatulistiwa.
Akhirnya suatu lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu
menjadi dingin, mengecil dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada
bidang yang semula ditempatnya. Lalu sebuah lingkaran dan sebuah lagi
terlempar keluar dari pusat massa dan masing-masing menjadi seluruh
planet. Akhirnya semua planet terbentuk. Massa yang ditengah menjadi
matahari kita. Selanjutya, planet-planet itu sendiri melontarkan lingkaran
ke ruang angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan.
- Hipotesis
Planetesimal. Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama
Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi yang bernama T.C.
Chamberlin ( dari Universitas Chicago ), mengemukakan suatu teori baru
yang mereka namakan hipotesis planetesimal. Planetesimal adalah benda
padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut
Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang angkasa dengan
cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang makin
meninggi antar akedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu menaikkan
pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang
matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah
besar, massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit.
Beberapa diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke
ruang angkasa, sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahri yang
mulai bergerak mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun
kembali bila bintang lain itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar
dari matahari mapan dari suatu jalan yang teratur dari sekeliling
matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas itu berubah bentuknya
menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada kecil.
Pecahan-pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya
membentuk planet.
- Teori
pasang. Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys( dari
Inggris ) menyusun teori pasang. Teori ini didasarkan atas ide benturan.
Bebeda dengan Moulto dan Chamberlin, keduanya ini tidak percaya bahwa
planet berasal dari sejumlah besar benda alam kecil-kecil atau
plenetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu lansung terbentuk dari
massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat dan
bukan oleh penyusunan benda alam yang besar dan padat dari berbagai unsur
kecil. Menurut teori pasang, ketika bintang mendekat atau bahkan
menyerempet matahari kita, tarikan grafitasinya menyedoy filamen gas berbentuk
cerutu pandang dari matahari sebuah filamen yang besar pada bagian
tengahnya dan mengecil pada bagian ujungnya.
- Teori
Lyttleton. Seorang astronom yang bernama R.A. Lyttleton memperkenalkan
suatu gagasan yang jugamerupakan modifikasi dari teori benturan, dia
mengemukakan bahwa matahari asalnya adalah suatu bintang kembar dan kedua
bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi..sebuah bintang lewat
mendekati salah satu matahari ini dan mungkin telah menghancurkan dan
merubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang
yang bertahan akan menjadi matahari kita, sedangkan korban benturan itu
dalam selang waktu tertentu telah berkembang menjadi planet-planet. Dalam
beberapa hal, hipotesis lyttleton ini memberikan penjelasan yang lebih
baik tentang tata surya kita di bandingkan dengan teori benturan yang
lain.
- Berbagai
Modifikasi Hipotesis Nebula. Astronom JermanC. von Weizsaeckar
memperkenalkan hipotesis nebulanya dalam tahun 1940-an. Dia berpendapat
bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul keluar sampai jauh
skali dari sekitar garis khatulistiwa matahari jaman purba. Sebagiab
besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium.
Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar
hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat.
Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu
deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini
menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang
menjadi planet.
- Hipotesis
Nebula yang lain juga di ajukan oleh astronom Belanda-Amerika bernama
Gerald P. Kuiper. Dia menganggap bahwa dulu pernah ada suatu nebula yang
berbentuk suatu piringan yang luas sekali denga protomatahari atau calon
matahari berada di tengah-tengahnya. Komposisi keseluruhan nebula itu
seragam, sehunya rendah karena protomatahari itu belum memancarkan
sinarnya. Nebula dingin ini mulai pecah dan berkonsentrasi dalam
massa-massa yang terpisah yaitu protoplanet atau calon planet. Materi yang
tengah yaitu protomatahari juga berkonsentrasi dibawah daya gravitasi.
Sambil menyusut materi itu menjadi semakin panas . Panas yang dipancarkan
oleh protomatahari mengalau hampir semua unsur ringan ( khususnya hidrogen
dan helium ) dari protoplanet dan nebula itu . Disetiap protoplanet
sebagian unsur berat ( besi, nikel, dan beberapa logam lain ) akan
berkonsentrasi di tengah.
- Teori
awan-debu. Suatu teori awan debu tentang jagat raya diperkenalkan
oleh astronom AS Fred L. Whipple. Menurut Whipple, calon sistem tata surya
semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas kosmos yang di
perkirakan berbentuk piring. Ketidakteraturan dalam awanitu menyebabkan
terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu
dan hilanglah awannya. Partikel-partikel keras di dalamnya saling
berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang
terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Sejarah
bumi dan kehidupan didalamnya……
- Sejarah
Bumi dan Kehidupan didalamnya
Bumi tempat
segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4.600.000.000
tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan
matahari dengan pusatnya.
Sejarah
kehidupan di Bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan
munculnya microorganisme sederhana yaitu becteri dan ganggang. Kemudian pada
1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme ber sel banyak.
Pada
sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek
mulai berevolusi. P3erkembangan tumbuhan di awali oleh pteridofita ( tumbuhan
paku ), Gimnosperma ( tumbuhan berujung ) dan terakhir angiosperma ( tumbuhan
berbunga ). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrate, ikan,
amfibia, reptilian, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul
manusia. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa
prakambrium.
- Masa
Arkeozoikum ( 4,5 – 2,5 milyar thn lalu )
Arkeozoikum
artinya Masa Kehidupan Purba. Masa Arkeozoikum ( arkean ) merupakan masa awal
pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen.
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia uang lazim disebut
kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000
tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta
awal muncul kehidupan primitive di dalam samudra berupa micro-organisma
(bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil
stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
- Masa
Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta thun lalu)
Proterozoikum
artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya
hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme
bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh
lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut dangkal, yang
bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan
Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.
- Jaman
Kambrium (590-500 juta t6hun lalu)
Kambrium
berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan
berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrate mulai
muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan
zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang
umum di jumpai dan penyebarannya luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral,
Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang
disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupkan cakal bakal Antartika, Afrika,
India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika
Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Di ambil
dari buku ciptaan Musyri’ah
Hanum.
Cetakan : Pertama, Mei 2005
Tata Surya (Solar System)
Informasi ini saya kutip dari wikipedia.org
mengenai tata surya. walaupun hasil kutipan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
yang membacanya. ok selanjutnya kita akan mengenal lebih jauh tentang Tata
Surya. apa itu tata surya, dan apa saja teori pembentukannya. dan khsusus untuk
anggota tata surya ada di posting tersendiri .....
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet
yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet)
lainnya. pada intinya matahari, planet-planet, Meteor, asteroid, dan komet
merupakan anggota dari tata surya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam (Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars), sabuk asteroid, empat planet bagian luar (Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus), dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di
daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan
planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta
km),
VenusBumi
(150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), UranusNeptunus (4.500 juta km). Sejak
pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima
planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km.
di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto
(5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), HaumeaMakemake (6.850 juta km), dan Eris
(10.100 juta km). (108 juta km), (6.450 juta km), (2.880 juta km), dan
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari
kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari
debu dan partikel lain.
Teori-Teori Pembentukan Tata Surya
a. Hipotesis Nebula
Immanuel Kan
|
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan
oleh Emanuel
Swedenborg (1688-1772) 1734
dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804)
pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga
dikembangkan oleh Pierre
Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.
Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut
ini terbentuk dari debu, es,
dan gas yang disebut nebula,
dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang
dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu,
suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari
raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es
terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat
bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi
dari pembentukan mereka. tahun
Komentar